Iklan Media Online Yang Tak Ubahnya LK21

Bergerak sebagai media informasi selain harus menyediakan informasi yang aktual, juga harus memperhatikan sisi aksesibilitas untuk memastikan pesan yang disampaikan ke pembaca dapat diserap dengan baik. Namun, jika ditilik lagi, banyak media online tidak memperhatikan ini, alih-alih memastikan pesan tersampaikan dengan baik, mereka justru menambahkan banner iklan di mana-mana bahkan sampai ke tempat yang tidak lazim di laman webnya, bukankah ini bertentangan dengan tujuan mereka sendiri?

Ilustrasi dari tipspintar.com


Ini sebenarnya adalah curhatan saya terhadap situs-situs berita di Indonesia. Seringkali saya melihat sebuah postingan di twitter yang memiliki tautan ke situs berita sebagai sumber, sebagai orang yang berhati-hati, saya klik tautan tersebut. Tak ada yang aneh sebenarnya, hanya saja saya baru sadar bahwa situs berita zaman sekarang iklannya sangat mengganggu, dalam beberapa aspek bahkan lebih buruk dari situs streaming film ilegal. Ini contohnya:

Luar biasa, bukan?


Pengujian

Mari kita coba untuk berkeliling ke beberapa situs berita / media online di Indonesia yang cukup terkenal. Sebagai catatan, saya melakukan pengujian menggunakan browser Chrome versi 92 dan dilakukan di Incognito Window, sistem operasi PopOS 20.04 LTS (bagi yang tidak tahu, singkatnya saya menggunakan Linux), perangkatnya laptop (tidak menggunakan tampilan mobile, beberapa situs punya tampilan yang berbeda), add ons seperti ad block saya matikan, saya juga tidak menggunakan custom dns seperti adguard.


Kompas.com


Btw, kalian tahu enggak kalau terdakwa koruptor ini minta dirinya dibebaskan? Ups, wkwkw.

Ya, kalian bisa lihat sendiri, terdapat banner di kanan-dan kiri di body berita (tokopedia dan go-mart), sebetulnya cukup standar dan saya yakin sebagian besar orang dapat memakluminya. Namun yang unik adalah, terdapat iklan di bagian atas dan bawah image header. Di bagian atas, iklan tersebut bisa bergerak lho jika mouse kalian di arahkan ke situ (hover), sedangkan iklan yang ada di bawah gambar header tergolong besar dan mepet dengan gambar.

Pemakaian data untuk membuka kompas.com mungkin ∞, karena video akan tetap play tiada habis.

Satu hal yang paling mengusik saya adalah adanya video yang diputar secara otomatis di pojok kanan bawah laman. Kenapa sangat mengusik? Pertama, video yang ditampilkan diputar secara otomatis dan tidak ada kaitannya dengan berita yang sedang dibuka, kedua, video ini akan memakan banyak kuota karena durasi nya yang cukup panjang (tiga hingga sepuluh menit, tipikal video berita gitu lah), ketiga, video ini tidak ada habisnya, saat video sudah mencapai akhir, video lain akan otomatis diputar, keempat, video itu tidak hanya satu, jika discroll ke bawah lagi, akan ada video lain yang diputar.



Ada juga lho video menjelang akhir artikel

Saya mengkategorikan video tersebut sebagai iklan karena sebenarnya video yang ditayangkan tersebut secara terang-terangan menawarkan produk mereka yang lain lengkap dengan tombol redirectnya yang jika diklik, akan mengarahkan kita ke situs mereka yang berbeda subdomain.


Tribunnews

Tribunnews di sini yang saya maksud adalah situs utama, ya, karena cukup banyak subdomain dari tribunnews jadi saya perlu memberi note kecil.

Bagian awal artikel,  hmmm, bersih juga.

Pada bagian awal artikel tergolong cukup bersih dan jelas, tidak ada banner iklan yang terlalu mengganggu. Saya pribadi cukup suka sampai saya men-scroll laman yang saya buka.

Waduuuh.

Kalau kalian teliti, pada bagian berita yang direkomenadikan itu adalah iklan juga. Saya mencoba untuk mengklik berita-berita tersebut, saya malah diarahkan ke situs-situs aneh tipikal situs spam. Setahu saya, kita bisa mengatur iklan apa saja yang boleh muncul di situs kita (asumsi tribunnews menggunakan adsense). Sedangkan artikel terkait yang asli ada di paling bawah, jadi ada sedikit jebakan betmen di sini.

Tipikal situs aneh

Hal positif yang bisa diambil dari tribunnews adalah video yang tidak autoplay, jadi memberi kebebasan kita apakah ingin menonton atau tidak. Tak seperti kompas yang benar-benar doing anything untuk itu, dan satu lagi ya soal video-video ini, terkadang ada juga iklan di dalam video lho.


detik.com

Kurang lebih sama seperti yang lain

Sebetulnya hampir sama seperti kompas.com, detik.com juga memiliki konten video yang diputar secara otomatis. Video ini ada dua, di samping kiri laman (menggantung) dan di tengah-tengah artikel. Kedua video ini memutar konten yang sama tapi nampaknya punya reference html yang berbeda karena saat salah satunya ditutup, video yang satu lagi tidak otomatis tertutup. Secara umum cukup rapi meskipun iklan video tadi yang menurut saya sangat mengganggu.



Situs Yang Bagus

Bagus yang maskud di sini adalah dalam hal penempatan iklan. Saya tidak bilang bahwa kontennya jelek namun di tulisan kali ini hanya berfokus pada tata letak dan kenyamanan sebuah laman web.


tirto.id

Jujur saja, saya amat terkesan

Hampir tidak ada iklan sama sekali, satu-satunya iklan yang terlihat sepanjang artikel hanya dua di bawah ini.


Sebenarnya ada juga iklan di bagian paling bawah laman yang mempromosikan podcast mereka sendiri yakni podcast tirto namun dikemas sangat bagus dan tidak mengganggu, podcast nya pun tidak autoplay.



Nggak Apple to Apple

Pasti ada saja yang berpendapat seperti:

"Ah! Nggak adil bang, setiap situs punya revenue model mereka sendiri-sendiri, ada yang premium, ada yang semuanya free, jadi implementasi iklan ini akan beda-beda"

Ya memang, namun bukan berarti menggelontorkan setiap sudut-sudut laman untuk diisi iklan. Saya juga tidak menampik bahwa iklan menjadi salah satu pemasukan besar mereka untuk menggaji penulis, editor dan lain-lain. It is ok selama penempatannya masih batas wajar.

Saya tertarik menulis ini karena beberapa tahun lalu pernah melihat salah video di youtube soal tuna netra yang mengeluhkan aksesibilitas situs berita.

Bahkan salah satu nara sumber menyebut "tribun" sebagai situs berita yang tidak user friendly


Saya rasa aksesibilitas perlu diperhatikan juga, jangankan tuna netra, orang yang memiliki penglihatan normal saja akan terganggu melihat situs berita zaman sekarang. Rasanya, perusahaan-perusahaan ini mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya lalu mengabaikan aksesibilitas yang sebenarnya menjadi menjadi pilar utama supaya informasi yang disampaikan dapat diserap dengan baik. Jika sudah seenaknya seperti ini, bukankah sudah keluar dari tujuan mereka sebagai penyedia informasi? Atau memang selama ini hal-hal tersebut tidak pernah menjadi tujuan mereka.




Solusi Yang Anu

Saya sebut anu karena secara langsung kita akan memblok iklan-iklan ini yang artinya situs media ini mungkin tidak akan mendapatkan revenue. Jika menurut kalian ini tidak etis, ya tidak usah kalian lakukan.

Android

Kalian bisa mengatur private dns di android dengan menambahkan dns.adguard.com di kolom dns.





Linux

Buka terminal anda lalu ketik syntax ini:

sudo gedit /etc/systemd/resolved.conf

Lalu uncomment pada bagian dns, domains dan dnsovertls dan buat menjadi seperti ini


Lalu restart service nya dengan syntax

sudo systemctl restart systemd-resolved

Hasilnya lumayan

Hasil menggunakan adguard

Dimensi dari banner dan beberapa iklan masih muncul. Tapi sudah cukup membantu untuk memblokir iklan-iklan yang mengganggu.


Add Ons (Linux, Windows, Mac)

Gunakan addons Adblock Plus untuk browser Chrome dan Mozilla Firefox.


Yah..

Sebetulnya ada beberapa hal lain yang ingin saya tulis seperti kualitas berita yang meh, lalu pemecahan page menjadi part 1, part 2 dll yang sebenarnya gak perlu-perlu juga (paling cuma satu paragraf, menurut saya ini sengaja untuk mendapatkan traffic yang lebih). 

Semoga ke depannya akan lebih baik lagi.

Post a Comment

0 Comments